TEKNIK MEMEGANG RAKET TENIS
Agar dapat bermain tenis dengan baik, salah satu kunci utamanya adalah teknik
memegang raket (grip) dengan sempurna. Grip sendiri ada bermacam-macam di
antaranya one handed backhand/forehand (backhand/forehand satu tangan) dan two
handed backhand/forehand (backhand/forehand dua tangan).
Bagaimana teknik memegang raket yang
benar. Berikut penjelasan atlet tenis Sekolah Tenis Gelora (STG) Solo, Elfa.
Pegangan dengan
satu tangan tampaknya sederhana tapi jika tidak dilakukan dengan benar hasil
pukulannya pun tidak maksimal. Langkah awal melakukan pukulan satu tangan ini
dengan menempatkan telapak tangan di puncak (di ujung) pegangan raket. Pada
pukulan ini ibu jari sebaiknya dalam posisi kerah bawah diagonal berlawanan
dengan posisi belakang grip. Akan lebih baik jika bagian dalam ibu jari tepat
menyentuh permukaan datar dari pegangan raket (foto 1).
Pegangan dengan dua tangan. Pegangan
ini ini lebih sulit dilakukan dari pada pukulan satu tangan, cara paling
gampang melakukan pukulan ini adalah pegang raket dengan gaya jabat tangan
(forehand grip) yang senyaman mungkin. Untuk memaksimalkan hasil, tangan yang
lain memegang raket dengan teknik forehand grip lainnya dengan posisi tangan
kanan lebih di atas untuk mendorong pukulan (foto 2
GRIP (PEGANGAN RAKET)
Seringkali pemain yang baru atau
belum pernah sama sekali bermain tenis terjebak pada kesalahan dasar dalam
memegang raket. Melihat hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh kebanyakan
orang Indonesia yang jauh mengenal bulutangkis sebagai olahraga paling populer
dimainkan di Indonesia, sehingga seringkali mengadopsi gaya pegangan raket bulutangkis.
Pegangan raket bulutangkis cenderung
berada di tengah gagang, sedangkan tenis cenderung berada di ujung dari gagang
raket. Contohnya bisa dilihat pada gambar berikut:
Menurut perbedaan ini dapat
dimengerti dari kinetik ayunan dalam memukul bola atau kok dalam bulutangkis.
Tenis cenderung menggunakan ayunan tangan dan pergerakan badan serta putaran
bahu untuk memukul bola, sehingga raket dapat dianggap sebagai perpanjangan
tangan dan merupakan satu kesatuan dengan badan. Ketika pegangan raket berada
di titik tengah, maka akan merusak kestabilan raket dan keutuhan ayunan lengan
itu sendiri. Lain halnya dengan bulutangkis yang memiliki raket dengan berat
yang lebih ringan dari tenis. Bulutangkis lebih banyak menggunakan gerakan
pergelangan tangan daripada keseluruhan lengan hinga bahu itu sendiri, sehingga
pegangan di tengah gagang justru lebih memperkuat cengkeraman.
Berikut akan dijelaskan posisi
pegangan tangan di gagang tenis ditinjau dari posisi pegangan raket. Umumnya.
gagang raket tenis berbentuk oktagonal. Kedelapan sisi tersebut dibagi menjadi
sisi atas, bawah, kiri, kanan dan sudut 1, 2, 3, dan 4 (searah jarum jam)
seperti yang diilustrasikan pada gambar di samping. Yang dipakai menjadi
patokan dari setiap tipe grip adalah posisi dari pangkal ujung jari telunjuk
kita.
Selanjutnya ditinjau beberapa grip
atau pegangan raket dalam permainan tenis.
1. Forehand Continental grip
Grip
ini merupakan grip klasik yang selalu digunakan oleh pemain-pemain tenis jaman
dahulu ketika raket kayu masih digunakan. Posisi tangan berada tepat di atas
gagang raket dan posisi pangkal telunjuk berada di sudut 1 (untuk pemain tangan
kanan) atau sudut 4 (untuk pemain kidal).
Pemain pro modern yang tercatat
masih menggunakan tipe ini adalah Stefan Edberg dan sebelumnya adalah John
McEnroe. Grip ini sangat baik digunakan di permukaan lapangan yang cepat,
seperti rumput, dan digunakan oleh pemain dengan tipe permainan ‘Service
Volley’. Saat ini tidak banyak yang menggunakan tipe continental sebagai
pegangan forehand utamanya karena tempo permainan yang semakin cepat dengan
bola yang semakin berputar (spin). Minus grip ini adalah hanya bisa dipakai
untuk pukulan mendatar (flat) dan mengiris (slice), sedangkan untuk pukulan
spin agak sulit. Pemain yang memakai grip ini juga seringkali kesulitan
menghadapi bola-bola top spin yang bersifat agak melambung parabolik. Akan
tetapi, grip continental merupakan grip standar untuk melakukan service dan
juga untuk pukulan volley serta overhead karena tangan mantap mencengkeram
gagang raket.
2. Forehand Eastern grip
Eastern
merupakan grip yang paling mudah diaplikasikan petenis pemula. Grip ini
seringkali disebut sebagai ‘pegangan berjabat tangan’. Anda dapat mencobanya
dengan memulai pegangan dari leher raket, seperti menjabat tangan, lalu turun
ke ujung gagang raket. Posisi dari pangkal telunjuk cenderung berada pada sisi
kanan (untuk pemain tangan kanan) atau sisi kiri (untuk pemain kidal).
Pegangan jenis ini dapat memberikan
variasi pukulan yang lengkap, baik itu flat, slice, maupun spin. Pilihan grip
ini cocok sekali bagi pemain yang sering mengandalkan permainan volley ke depan
net karena anda dapat dengan mudah dan cepat menyesuaikan grip untuk pukulan
volley ke depan net. Namun minus pegangan ini sekali lagi agak susah untuk
menghadapi bola-bola topspin yang bersifat parabolik.
Salah satu pemain pro yang merajai
tenis di tahun 90′an, yaitu Pete Sampras, memakai grip ini sebagai pilihannya
karena dia merupakan tipikal pemain Service Volley yang sangat nyaman memakai grip
ini.
3. Forehand Semi-Western grip
Grip jenis
ini adalah grip yang paling banyak dipakai oleh pemain tenis modern, terutama
yang memiliki tipe permainan baseliner. Kita dapat mencoba grip ini dengan
menempatkan pangkal jari telunjuk anda di sudut 2 (untuk pemain tangan kanan)
atau 3 (untuk pemain kidal). Atau bisa juga berawal dari grip eastern kemudian
tangan anda diputar searah jarum jam satu sudut ke sudut 2atau3.
Keunggulan dari grip ini adalah anda
dapat memukul spin dengan baik sehingga kemungkinan bola untuk melewati net
lebih besar karena sifatnya yang parabolik. Grip ini juga dapat dipakai untuk
memukul flat tetapi tidak direkomendasikan untuk memukul slice. Minus dari grip
ini adalah sulit untuk mengantisipasi bola-bola rendah yang dihasilkan dari
pukulan flat atau slice terutama di lapangan cepat (grass atau hard court).
Beberapa contoh pemain pro yang menggunakan grip ini adalah:Andre Agassi, Roger
Federer, Marat Safin.
4. Forehand Western grip
Grip jenis
ini merupakan grip yang ekstrim digunakan terutama untuk memproduksi pukulan
topspin. Pemain spesialis lapangan tanah liat (clay) umumnya menggunakan grip
jenis ini, juga banyak pemain modern saat ini.
Grip ini sebagai ‘pegangan wajan’
karena cara memegang raket ini seperti saat kita memegang gagang wajan atau
panci masakan. Caranya adalah menempatkan posisi pangkal telunjuk pada sisi
bawah dari gagang raket. Atau anda dapat memulai dari posisi semi-western
kemudian bergeser satu sudut ke sisi bawah gagang raket.
Grip
ini sangat baik digunakan bagi pemain yang ingin memukul bola dengan top spin
yang ekstrim. Arah bola dari hasil pukulan ini dapat melambung di atas net dan
turun menurut garis parabolik yang ekstrim. Grip ini juga sangat nyaman
digunakan untuk mengantisipasi bola-bola tinggi yang biasanya terjadi di
lapangan tanah liat. Akan tetapi, minus dari grip jenis ini adalah tidak bisa
dipakai untuk melakukan pukulan flat serta slice dan juga sangat sulit untuk
mengantisipasi bola-bola slice yang jatuh rendah di lapangan cepat seperti
rumput (grass) atau semen (hard court)
Sumber :
http://tenispro.multiply.com/journal/item/193/GRIP
MEMEGANG RAKET YANG BENAR
Anggota “Lawn Tennis Regristered Profesional Coaches Association” (Perkumpulan
Pelatih Tennis Profesional) yang telah berpengalaman menyebutkan bahwa
permulaan dari permainan tennis dengan mempelajari cara memegang raket sehingga
merasakan “perasaan” maksimal pada jari-jari dan tangan menyentuh senar
raket.Pegangan raket harus mencapai jangkauan semaksimal mungkin dan harus bisa
dilenturkan. Mengerahkan segala kemampuan untuk mengembalikan pukulan-pukulan
lawan yang terbaik.
Menguasai dan menjinakkan kekuatan
bola yang sedang bergarak dibantu oleh sebuah kelenturan. Sebagian besar pemain
tingkat tinggi merasa bahwa kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan memegang raket
melalui cara-cara tertentu yang khusus untuk pukulan-pukulan pertama sebagai
berikut :
Forehand
Pukulan ini dilakukan dengan
menggunakan bagian depan tangan dan menghadap kedepan. Untuk membiasakan diri untuk
forehand grip,pegang raket dengan membentuk sudut siku-siku. Letakkan tangan
kanan diatas senar. Kemudian luncurkan tangan kanan keujung pegangan raket.
Sekarang pegang pegangan raket seolah sedang berjabat tangan. Pindahkan
jari-jari tangan sampai pegangan terasa enak.
Backhand Drive
Disebut backhand drive karena bagian
belakang tangan menghadap bola ketika bola dipukul. Utuk melakukannya letakkan
ibu jari pada pusat raket, ibu jari terpisah sedangkan keempat jari lainnya
dirapatkan, telapak tangan menghadap ke bawah. Dengan raket sejajar dengan bahu
dan senar tegak lurus dengan tnah dorong pegangan raket kearah ibu jari. Tutup
tangan dengan ibu jari yang mengarah pada senar di belakang raket (bukan
disamping atas)
Chopper Grip
Pukulan ini sesuai untuk serve.
Perhatikan posisi “V” yang dibentuk penggabungan telunjuk dan ibu jari. Untuk
meningkatkan pengontrolan raket, pukul-pukul bola ke tanah dengan sisi raket
(kerangka raket). Latihlah sampai dapat memukul bola sampai 20X
Sumber:
Jones, C. M. & Angela Buxton.
Tanpa tahun. Belajar Tennis Untuk Pemula. Bandung: CV Pionir Jaya.
CARA MEMEGANG RAKET
1. Forehand
Posisi
Siap, dalam melakukan Rally harus berdiri di tengah-tengah arena dekat
baseline. Raket tergenggam erat mengarah pada net, sehingga dengan mudah
menggerakkannya ke kiri atau ke kanan sesuai dengan arah tembakan lawan. Leher
raket harus ditunjang oleh jari-jari tangan kiri. Ini mengurangi beban yang
harus ditanggung tangan kanan dan cara ini juga memungkinkan tangan kiri unutk
memulai putaran bahu ke kiri atau ke kanan pada saat raket ditarik sebagai
persiapan untuk melakukan pengembalian bola dari lawan. Berat badan harus
berada pada ujung kaki, kaki direntangkan selebar kira-kira 30cm, dan kedua
lutut sedikit ditekuk agar cepat bergerak kea rah bola.
Untuk melakukan cengkraman forehand
timur peganglah leher raket dengan tangan kiri “Frame”-nya tegak lurus dengan
tanah, dan handel raket mengarah pada tubuh anda. Kemudian goyang-goyangkan
raket dengan tangan kanan. Caranya letakkan telapak tangan pada sisi handel
yang datar disebelah kanan dan tekuklah jari-jari mencengkeram hendel tersebut.
Pangkal telapak tangan harus berht mpitan dengan ujung hendel raket dan
telunjuk rentangkan sepanjang hendel agar lebih dapat mengontrol raket. Ibu
jari sebagian harus diletakkan pad bagian atas hendel dan sebagian lagi
melintasi sisi diagonal hendel bagian atas sebe;ah kiri.
Posisi kaki saat melakukan pukulan
forehand ini sangat menentukan. Saat siap melakukan ayunan, kaki kanan harus
sejajar dengan baseline dan kaki kiri (membentuk sudut 45 derajat uus lebioh
dekat kira-kira enam inci ke sideline kanan daripada kaki yang kanan. Pada
akhir ayunan, tubuh berdiri menyamping net, ke dua lutut sediikit diterhadap
baseline.
Untuk melakukan cengkeraman
Continental, peganglah raket di deparn seperti pada cara forehand Timur, lalu
letakkan telapak tangan pada bevel (sebelah kanan atas sehingga mencengkeramnya
seperti kalau akan memotong kayu dengan sebuah kapak.Ibu jari harus diletakka
pada sisi hendel yang datar disebelah kiri dan telunjuk direntangkan
disepanjang handel agar dapat mengontrol raket dengan baik )
2. Backhand
Cengkeraman backhand ala “Timur” (Eastern Backhand Grip) dianjurkan untuk semua
pemain pemula. Karena cengkeraman atau grip ini memberikan dukungan yang cukup
bagi raket, pada saat raket diayun ke depan untuk menyambut bola. Grip ini juga
melenyapkan kemungkinan adanya satu tembakan dengan chop tajam, yakni suatu
pukulan backhand yang “memotong” bolda yang dianggap lemah, atau beckhand yang
dipukul datar (keras dengan sedikit spin) seperti dalam permainan tenis dewasa
ini.
Untuk melakukan cengkeraman posisi
backhand “Timur”, lakukan grip forehand timur, dimana telapak tangan berada di
belakang handel, pegang raket di depan, dan gerakkan raket dengan seperdelapan
putaran. Ini membuat telapak tangan berada pada handel bagian atas dan ibu jari
menyilang pada sisi kirinya. Huruf V yang terbentuk oleh obi jari dan telunjuk,
terletak pada sisi miring handel bagian atas. (ibu jari dapat diletalkkan di
sepanjang kika merasa cara ini memberikan dukungan yang lebih baik). Agar
memperoleh control yang lebih baik lingkarkan telinjuk pada sisi miring handel
sebelah kanan atas.